Selasa, 29 Juli 2008

D E K A D E

langkah perdana, penanda mula
jejak tapak menjadi ada
menapaki batu harap
menjejaki tumpuan gegap
menumpuk rasa suka
mencerai amarah luka


sehasta, selangkah
maka kini,
dasa hasta, dasa langkah


ekahasta
kota hujan penuh gelegar
menghajar dan mengajar
beri arti dalam gemetar
biar nanti tak jadi gentar


dwihasta
membebat luka lama
oleh tabib yang sama
tapi tak tahan lama


trihasta
menerima panji
memberi janji
dalam visi kita bermisi
untuk berbagi arti


caturhasta
genap masa tapa
empat hasta mengasah logika


pancahasta
mengurai masa menanti
menerima janji, mencari bukti
berbaris dalam antri
menanti berarti bagi negeri


sathasta
menggubah lagu baru
bejudul 'ragu-rindu'
terkadang merdu-parau
kerap pula sengau-lesu
bukan karna beribu galau
hanya karna rancu kalbu


saptahasta
menggenggam bangku sabda
tempat menopang, menyebar makna
menabur harap bagi mereka
yang kehilangan warta suka


astahasta
tak henti bermimpi lagi
menanti yang abadi
biar bertabur duri,
pada dini hari
tetap berani meniti hari


navahasta
semimpi, tak selasar
searah, pisah titian
segandeng, lain gendang
sepikir, beda nalar
sehati, tak senyali
karna sehati, rendah hati


dasahasta
tahun kan menguji bulan
bulan bersanding purnama
purnama yang telah lelap
akan bersua malam yang lenyap
bulan pun bersalin minggu
minggu menanyakan hari,
bagaimana dia menjalani jam-jam takdir
jam tepekur,
menatap menit menelan detik,
yang penuh dengan detak...


[sedekade di kota ini]

Tidak ada komentar: