-satu-
Pertandakah itu, ketika aku terjaga dan sosokmu terjelma
Percumakah ini, pabila kuhanya menguntai kata, mengurai sapa
Sadarkah kau, hai perempuan jika rautmu memenuhi waktuku
Beranikah aku, memberimu hati yang kupunya yang hanya satu
Sepadankah kita, teringat masa yang mendekat
Bukan harta
bukan pula nama
apalagi rupa
tak juga tahta
yang kudamba darimu perempuan
ketika kita, aku dan kau melanglang satu rasa, satu cinta
tak perlu kata, tapi nada
tak butuh angkuh, tapi ramah
tak peduli apa, tapi bersama
tak ingin lagi … apapun
-dua-
malam ini
terjaga dari mimpi
seperti malam kemarin
terhentak tak kuasa menolak
relungku kau robek
dengan sebilah senyum
Bayangmu mengikuti langkahku
Rautmu menghampiri mimpiku
Tatapmu mengiringi imajiku
Sentuhmu meresapi belulangku
Sukmamu mengisi kalbuku
Ucapmu menerangi batinku
engkau perempuan tak tahu diri
membuatku terjaga ditengah hari yang masih beku
melukis bayangmu dengan hati
tak kuasa menolak
ketika engkau kembali
seperti malam ini
Rabu, 18 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar